Rabu, 29 Januari 2014

Perkataan dan Hati

Hello, Guys :)). Serius aku lagi boring + bingung banget.
 Okee kenapa judulnya itu?? Karena buat aku perkataan dan hati itu hubungannya sangat deket.

Beberapa hari yang lalu, aku lagi jalan pulang dari sekolah. Sampai daerah deket Pos Satpam di situ ada beberapa anak panti yang lagi ngobrol + bercanda bareng-bareng. Tiba-tiba ada seseorang yang udah dewasa, anggap aja namanya Pak Dewo. Nah, lihat anak-anak itu, tiba-tiba Pak Dewo bilang gini nih, "Anak panti itu kok pada berisik ya!!" Nah, sebenarnya itu kalimat yang biasa aja, tapi entah kenapa waktu denger kalimat itu, hatiku itu langsung cleng #bahasanya -.- Maksudnya itu langsung ada yang bikin hatiku, hmm, gimana ya susah ngejelasinnya. Kayak ada sesuatu yang ngganjel gituuu..

Stelah kejadian itu aku trus mikirin hal itu. Awalnya aku nggak tahu kenapa hatiku bisa jadi kayak ngganjel gitu, ternyata aku baru sadar satu hal yang bikin hatiku ngganjel. Yup, kata-kata dari Pak Dewo yang nyebut status mereka sebagai "anak panti." Satu hal yang aku tahu, mereka punya nama. Bisa kan menegur mereka dengan nama mereka. Nggak seharusnya dengan status mereka yang "anak panti."

Selain itu, aku juga jadi mikir seandainya aku ada di posisi mereka. Mungkin, aku bakal langsung nangis denger kata-kata itu. Itu cuma kalimat biasa, tapi cukup sebagai alasan buat orang nangis. Aku cuma mikir gini, mereka udah ditinggal sama orang tua mereka. Buat aku lihat mereka tegar dan bahkan bisa ketawa-tawa itu udah merupakan sesuatu yang wow banget.

Kadang kita itu kurang bisa menjaga perkataan kita. Kita bisa seenaknya bilang ini dan itu tanpa mikirin perasaan orang lain. Bisa aja kan satu kata yang kita ucapin itu bikin orang lain sakit hati. Apalagi contohnya kayak kita manggil temen kita yang punya nama bukan dengan nama mereka tapi dengan status mereka "anak panti." Buat aku, jujur itu sakit banget kalau aku ada di posisi mereka.

Setahuku, Tuhan itu nyiptain kita itu sederajat. Kita diciptain segambar dan serupa dengan Allah. Termasuk anak-anak panti itu. Mereka pasti punya kelebihan yang orang lain nggak miliki. Terbukti, dengan prestasi mereka yang baik di sekolah. So, kenapa sih kita masih ngeliat orang berdasarkan status mereka?? Kenapa kita bisa seenaknya nyebut mereka dengan status "anak panti"?? Kenapa kita nggak nyebut mereka dengan nama mereka?? Kenapa dan kenapa?????

Di sekolahku, banyak banget anak yang dipanggil dengan nama julukan. Mungkin, selama ini mereka kelihatan nggak masalah. Tapi kita nggak tau apa isi hati mereka sebenarnya. Bisa aja kan mereka nangis. Atau contoh yang lain, kita bercanda-bercanda. Kadang bisa aja perkataan kita yang sebenarnya bercanda bisa nyakitin mereka. atau mungkin sampe bisa bikin mereka nangis.

So, aku cuma mau bilang aja, jangan lihat orang dari status mereka. Trus ayo jaga perkataan kita! Kalau mau ngomong jangan asal ceplas-ceplos, tapi dipikir dulu dong!! Satu lagi, jangan manggil orang lain dengan nama julukan. Panggil mereka dengan nama mereka karena setiap orang punya nama.
Ya udah deh, cukup sekian dari aku..

Byeee...

GBU :)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar